Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Perpusda) Pamekasan, semakin mantab
menjadi perpustakaan paling berprestasi di Madura. Beberapa tahun
terakhir, berbagai penghargaan sudah diraihnya. Yang terbaru, Perpusda
Pamekasan mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Ekonomi dan Koperasi, dan Coca Cola Foundation sebagai perpustakaan berprestasi tingkat nasional.
Penghargaan
tersebut diterima oleh Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asy’ari didampingi
Kepala Perpusda Pamekasan Zaini di Hotel Eastparc Jogjakarta, Selasa
(26/8). Penghargaan diperoleh setelah dilakukan penilaian terhadap 34
nominator perpustakaan di seluruh Indonesia, mulai Juli 2013 hingga
April 2014. Perpusda Pamekasan dinilai sebagai perpustakaan paling
inovatif.
”Alhamdulillah
kami bisa mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Di bidang advokasi,
kami berupaya terus-menerus untuk membangun opini pentingnya
perpustakaan bagi peningkatan kehidupan masyarakat. Bidang pengembangan
internet, perpustakaan melakukan lompatan dengan membuka layanan
internet hingga 24 jam nonstop tanpa pasword. Kapasitasnya juga ditingkatkan yang semula 1 Mb kini mencapai 60 Mb,” ungkap Zaini bangga.
Sedangkan
di bidang pelibatan masyarakat, perpusda dianggap sukses menggandeng
kemitraan dalam mendukung perpustakaan. Hampir semua kegiatan inovasi
itu tidak membebankan biayanya ke pemerintah daerah, tapi dilakukan oleh
mitra yang digandeng perpustakaan. ”Misalnya pelatihan internet
dilakukan oleh Google Ambassador AsiaTenggara yang timnya dari ITS,” tambah Zaini.
Selain
tiga kategori itu, Perpustakaan Pamekasan juga dinilai sebagai
perpustakaan menyimpang dalam kategori positif. Sebab Pamekasan menjadi
satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang keluar dari rutinitasnya
sebagai tempat peminjaman, pengembalian, dan tempat membaca buku. Tetapi
perpustakaan dijadikan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan perempuan, dan peningkatan kapasitas pemuda dengan ilmu
pengetahuan dan hasilnya sangat luar biasa.
”Ke depan kami akan
mengembangkan perpustakaan desa dengan pola-pola yang kami terapkan di
perpustakaan daerah. Diharapkan keberadaan perpustakaan semakin dekat
dengan masyarakat dan mampu menjadi tempat yang menyejahterakan. Agar
buku bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk membangun ekonomi
masyarakat,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment